Jumat, 30 Desember 2016

Pertahanan Bumi Terhadap Potensi Bencana Dari Luar Angkasa



A.    BENCANA DARI LUAR ANGKASA
Jatuhnya Benda-benda Langit ke Bumi
Tanggal 8 oktober lalu, masyarakat dikejutkan oleh sebuah ledakan keras yang terjadi di Bone Sulawesi Selatan. Ledakan itu disertai dengan pijaran cahya dari langit, ada jejak asap, ledakan dan getaran. Ledakan seperti ini biasanya merupakan benda jatuh antariksa. Bisa berupa benda antariksa alami, seperti meteor, Asteroid, Meteor, dan komet. Bisa juga seperti buatan seperi satelit atau roket (sampah antariksa). Ledakan terjadi karena tekanan atmosfer yang menyebabkan pelepasan energy yang cukup besar.
1.      Meteor
Meteor adalah batuan angkasa luar yang bergerak bebas. Merupakan asteroid kecil yang ketika memasuki atmosfer umi gesekan udara menyebabkan meteor menjadi panas dan menimbulkan cahya sehingga kadang kala kita sebut bintang jatuh. Orbit meteor terhadap matahari dinamakan “Meteorid” yang terdiri dari bebatuan dan bongkahan logam seperti besi dan nikel. Meteorid yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan menyala tetapi belum mencapai permukaan bumi disebut meteor.
Meteorid dapat tertarik masuk kedalam atmosfer bumi karena terkena gravitasi bumi. Prof. Dr. Thomas Djmaluddin mengatakan meteor tidak berdampak apapun kepada manusia di bumi, kalaupun berdampak hanya paparan panasnya yang langsung menjadi dingin begitu memasuki atmosfer bumi. Begitu pula resiko akibat kecepatan jatuhnya meteor semakin dekat dengan bumi semakin melambat karena adanya hambatan udara dan sampai pada ketinggian 20-30 km meteorit pun hanya jatuh bebas. Meski demikian, jatuhnya meteor ke bumi menjadi peringatan kalau lapisan atmosfer bumi semakin menipis dan memungkinkan jatuhnya meteor-meteor lainnya ke bumi.
2.      Asteroid
Benda-benda alam dari angkasa yang berpotensi jatuh ke bumi bukan hanya meteor, ada juga asteroid. Asteroid adalah planet kecil berukuran kurang lebih 40 km yang bergerak mengelilingi matahari. Asteroid juga dikenal dengan nama planet minor atau planetoid. Asteroid pertama kali ditemukan oleh Ceres. Penemuan asteroid yang pertama terjadi lebih dari dua abad yang lalu, yaitu pada tahun, oleh piazzi seorang astronom Italia.
3.      Komet
Komet merupakan benda angkasa seperti lapisan batu yang terlihat mempunyai cahya dikarenakan adanya gesekan-gesekan atom-atom di udara. Komet terdiri atas kumpulan debu dan gas yang membeku.
4.      Ancaman Bahaya Sampah Luar Angkasa
Sekitar 18.000 pecahan benda langit buatan manusia dengan diameter beragam, menjadi sampah di luar angkasa yang kini memenuhi kawasan orbit dekat bumi. Akibat penuh sampah, peristiwa kecelakaan benda langit menabrak satelit bukan lagi hal yang luar biasa. Ancaman bahaya sampah luar angkasa semakin besar. Orbiter dekat Bumi dipadati sampah benda langit buatan manusia. sampah luar angkasa di orbit dekat Bumi memicu reaksi berantai, yang merusak satelit yang sudah tidak berfungsi maupun yang masih aktif. Ledakan yang dipicu reaksi ini, memproduksi sampah luar angkasa lebih banyak lagi dan memicu efek seperti longsoran salju.“
Bahkan pada tanggal 12 maret lalu Stasiun Ruang Angkasa Internasional-ISS nyaris ditabrak sebuah pecahan benda langit yang diameternya hanya 0,8 sentimeter tapi memiliki kecepatan 30.000 km per jam. Menimbang ancaman bahayanya, para astronot yang berada di ISS terpaksa berlindung di kapsul Soyuz, yang dapat segera melakukan manuver melepaskan diri dari ISS jika terjadi bahaya. Menyikapi makin banyaknya sampah di atmosfir Bumi itu, upaya yang kini dilakukan lembaga antariksa berbagai negara dibagi tiga kategori besar, mencegah, mengawasi dan memusnahkannya.
Ledakan tidak diinginkan pada roket peluncur yang tertinggal di luar angkasa, merupakan kasus paling banyak yang memproduksi sampah berukuran kecil dalam jumlah cukup banyak di luar angkasa. Sampah lainnya adalah sisa bahan bakar padat, limbah cair yang membeku serta pecahan satelit. Seberapa besar volume sampah di luar angkasa itu, tidak ada yang tahu persis. Sebab perangkat radar di Bumi hanya bisa mendeteksi sampah benda langit yang ukurannya minimal sebesar bola sepak.
Satelit komunikasi di kawasan orbit dekat Bumi yang terancam tumbukan pecahan benda langit.
5.      Badai Matahari
Menurut New Scientist, sebuah website di inggris, badai matahari atau Solar Storm adalah siklus kegiatan peledakaan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot). Badai matahari merupakan fenomena alam yang terjadi pada matahari ketika terlemparnya proton dan electron akibat aktivitas magnetic matahari. Akibat aktivitas magnetic tersebut, gelombang magnetic yang mengarah kebumi menghalangi sinyal-sinyal komunikasi. Oleh karena itu, seluruh alat komunikasi yang menggunakan sinyal elektromagnetik tidak bisa berfungsi dengan baik. Badai matahari terjadi karena adanya aktivitas matahari. Badai itu disebaban oleh flare atau ledakan di atmosfer matahari yang melontarkan partikel atomic yang menyerupai jilatan api dan mengandung medan magnet. Peristiwa ini membangkitkan badai magnetic (magnetic storm) sangat kuat bila berinteraksi dengan medan magnet bumi. Selama interaksi terjadi, partikel bermuatan dalam jumlah beser dari matahari terperangkap masuk kedalam medan magnet bumi melalua pintu kutub-kutub bumi. Peristiwa ini kemudian membangkitkan arus listrik sangat kuat, disebut geomagnetically induced currents (GIC), yang bisa mengalir pada jaringan listrik tenganagan tinggi dan menimbulkan kerusakan pada system interkoneksi. Badai matahari berdamapak tidak langsung terhadap manusia, yaitu terganggunya sinyal radio sehingga menyebabkan jaringan komunikasi menjadi rusak, jelek, atau tidak berfungsi. Badai ini lebih banyak diderita penduduk bumi yang dekat dengan lingakar kutub seperti AS, Kanada, dan Eropa.
B.     PERTAHANAN BUMI
a.       Atmosfer
Atmosfer adalah selimut gas yang menyelubungi sebuah planet khususnya planet bumi. Atmosfer mengelilingi sebuah planet dengan lapisan yang sangat tebal bahkan jaraknya sampai ribuan kilometer dari planet tersebut ke atas atau keluar angkasa. Setiap planet mempunyai atmosfer yang berbeda-beda planet bumi sendiri memiliki atmosfer dengan ketebalan kurang lebih sekitar 1000 kilo meter dari permukaan bumi. Atmosfer terrdiri atas ber,acam-macam gas. Gas tersebut yaitu nitrogen (sebesar 78%), oksigen sebesar 21%, Argon ebesar 0.9%, karbondioksida 0,03%, dan uap air, krypton, neon, xenon hydrogen, kalium, serta ozon 0,07%
Manfaat dan fungsi atmosfer
Inilah beberapa manfaat atmosfer:
·         Melindungi bumi dari berbagai macam benda luar angkasa yang jatuh ke bumi karena terkena gaya gravitasi bumi.
·         Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang sangat berbahaya, untuk kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi dengan lapisan ozon.
·         Mengandung bemacam-macam gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk bernafas serta untuk keperluan yang lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan lain-lain.
·         Media cuaca yang mempengaruhi angin, awan, salju, hujan, topan, badai dan sebagainya.
·         Fungsi atmosfer salah satunya yaitu untuk mengatur proses penerimaan panas dari matahari, ialah dengan cara menyerap serta memantulkan panas yang dipancarkan matahari.
b.      Medan Magnet Bumi
Pada tahun 1927, serorang ilmuwan Belanda Jacob Clay menemukan bukti bahwa radiasi kosmis primer dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Dalam perjalanan udaranya menuju Indonesia, dia menemukan bahwa intensitas radiasi kosmis berkurang pada saat mendekati ekuator medan magnet bumi.
Medan magnet bumi yang berasal dari dalam bumi membentang hingga jauh ke luar angkasa. Medan magnet membentuk perisai tidak kasat mata yang disebut magnetosfer. Perisai ini melindungi kita dari dahsyatnya radiasi kosmis dan bahaya-bahaya yang berasal dari Matahari. Bahaya ini mencakup badai Matahari (yang berupa aliran terus menerus partikel bermuatan listrik), ledakan Matahari (yang dalam beberapa menit dapat melepaskan energi setara dengan miliaran bom Hidrogen), dan pelontaran massa korona/Coronal Mass Ejections.
Garis-garis gaya magnet bumi yang membentang jauh ke angkasa, menangkap partikel-partikel bermuatan yang bergerak melingkari garis-garis gaya magnet. Karena garis-garis ini paling banyak berada di daerah kutub, maka pada daerah inilah partikel bermuatan listrik menembus ke dalam atmosfer bumi dan menyebabkan suatu pertunjukkan alam yang disebut cahaya kutub atau aurora (Mukhlis Akhadi dan Hasnel Sofyan, 1999). Jadi terbentuknya aurora yang ada di kutub utara dan selatan karena pembiasan radiasi kosmis oleh magnetosfer.

Radiasi Matahari Yang Dibiaskan oleh Lapisan Magnetosfer.
Gambar di atas mengilustrasikan bagaimana angin/badai matahari dibiaskan oleh medan magnet bumi sehingga makhluk di bumi bisa selamat. Jad kita tidak perlu khawatir dengan isu-isu adanya badai matahari yang akan menyebabkan hancurkan kehidupan manusia di bumi. Fenomena badai matahari terjadi dalam perulangan 11 tahunan adalah fenomena alam yang biasa dan tidak perlu dirisaukan karena kita punya medan magnet bumi yang terus melindungi kita.
Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Dr Hugh Ross telah meneliti peran penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan Manusia. ”Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa.”Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius – tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.(Dr Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)
Bahkan hal ini telah diungkapkan di dalam Al-Qur’an , Al-Anbiya [21] ayat 32. “Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain).”





DAFTAR PUSTAKA

I.                   Buku
Saraswati. 2010. Badai Matahari Mengancam Bumi.   Yogyakarta:  Penerbit Narasi.
II.                Website



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKAL DAN HATI PADA ZAMAN FILSAFAT MODERN DENGAN ALIRAN RENAISSANCE DAN RASIONALISME

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Dunia barat pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat pada zaman dahulu...